Yogyakarta, 24 Maret 2016 - Festival Seribu Topeng di Beijing Yogyakarta -- Pada tanggal 20 Februari 2016, Selda (10), Mimi (9), Tara (9), Dewa (10), dan Putri (10), mengikuti festival 1000 topeng di Budi Utama. "Sejak pertamakali datang di Budi Utama, kami semua sudah menyiapkan hati untuk menggambar", ujar Putri. Walaupun banyak kritik dari peserta-peserta lain, kami berlima tak mau putus asa. Sebelum lomba, kami semua diperkenankan untuk mencampur warna terlebih dahulu. Mungkin karena tidak mendengarkan, mereka berkata pada kami bahwa kami harus didiskualifikasi , sehingga menyebabkan salah satu anggota kamipun panik.
Pada saat selesai lomba, banyak peserta dan pendamping lomba yang mengatakan bahwa hasil kreasi kami bagus. Saatnya diumumkan, kami sangat terkejut karena juara pertama dimenangkan oleh B042. Kami hanya masuk sebagai juara favorit. Kami merasa inilah saatnya, kami belajar pada lawan.
Ambillah saja yang kamu anggap itu positif. Walaupun kelompok kami tidak mendapat juara I, setidaknya kami mendapatkan pengalaman yang membanggakan karena membawa nama SD Joannes Bosco.
Perjuangan Putri tidak terhenti sampai pada Festival 1000 topeng. Dia menjadi peserta dalam ajang lomba menggambar yang diselenggarakan oleh pemerintah Jepang. Perlombaan itu tidak diadakan di Indonesia. Untuk penjuriannya dilakukan dengan cara hasil gambaran dikirimkan ke Jepang. Tidak kalah membanggakan, dari 77 negara yang berperan serta, 2 peserta dari Indonesia berhasil masuk final.
Anastasia Cendana Putri Y. salah satu gadis cilik yang mempunyai tangan kreatif. Keuletannya mampu menggiring dirinya sehingga masuk dalam kategori "Honarable Mention". Sungguh dapat mengharumkan negara kita tercinta yaitu Indonesia. Tentunya juga dapat membanggakan SD Joannes Bosco.
Sumber: http://www.kompasiana.com/robertaimmadyas/rebut-juara-dan-masuk-final-di-ajang-internasional_56f552f8cd9273d20a6cbf71
0 komentar:
Posting Komentar